Pada tanggal 25 April 2014 ada operasi tansplantasi hati di RSCM penderita atresia bilier bernama Aquila berasal dari medan yang dilakukan team dokter singapur dan team dokter RSCM, Alhamdulillah keadaannya sekarang sudah sehat, sudah bisa jalan walapun masih dirawat di gedung BCH. Pada tanggal 26 April 2014 calon transplantasi dan yang sudah transplantasi hati ketemu sama team transplantasi hati dokter singapur.
Awalnya ceitanya pada pagi hari
saya ketemu sama mama kinanti (kinanti juga penderita atresia bilier skrg
kinanti sudah di surga) mama kinanti bertanya sama saya, papa ryu hari ini gak
ketemu sama team transplan dari singapur? Gak tau saya, ibu dara gak bilang, trus saya telpon ibu dara, saya
bertanya sama ibu dara kok ryu kak ditemukan sama team transplan? Dia jawab
saya sudah sms dan telpon ke nomor bapak tpi gak aktif, yang ibu dara sms dan
telpon nomor hp saya yang dicopet diangkot. Eh ryu dilarang sama perawat keluar
karena masih tranfusi darah, kami pun bingung, giman kalau ryu gak ketemu sama
team transpan, tidak tahu keadaan ryu? Bisa lama lagi operasinya, akhirnya
dibolehkan sama perawat setelah ryu habis transfusi darah dan di telpon ibu
dara perawat ruangan.
Pada
saat datang diruang kami ketemu sama kinanti, calon transplantasi hati hanya 2
orang ryu dan kinanti, kita juga ketemu sama farel dan aulia yang sudah
transplantasi hati (sifa tidak bisa datang karena ibunya hamil). Sekarang
mereka sudah sehat, semoga ryu bisa seperti mereka.
Kami pun menunggu di luar satu per satu
dipanggil, yang pertama kinanti yang dipanggil, habis keluar ibu dan ayah
kinanti ngasi kabar tidak bagus, kata orang tuanya mungkin kinanti tidak bisa
operasi dengan keadaan kayak gini, dan ayah kinanti kurang semangat, ke esokan
harinya benar, kata dokter safira kinanti tidak bisa operasi transplantasi
hati, ryu dipanggil berikutnya. Kami pun deg2kan, takut dapat kabar yang gak
bagus, habis kami masuk ryu dilihat dokter2 singapur, mereka pakai bahasa
inggris, kami pun bingung apa yang diomong mereka, maklum saya dulu sering
bolos kalau belajar bahasa inggris. Hanya ada satu dokter yang bisa ngomong
bahasa Indonesia, dia hanya bertanya berat badannya, terus minum/makannya apa? Dan dia bilang kalau
mau operasi harus dirawat 1 bulan untuk perbaikan gizi.
Kami
dapat kabar gembira waktu control di poli gastro saya bertemu ibu dara, ryu
harus dirawat untuk perbaikan gizi. Karna direncanakan 3 bulan lagi operasi dan
pemeriksaan CT SCAN angio diminta team transplan singapur, saya merasa sudah
ada ke jelasan tentang anak saya.
Yang
saya pikirkan waktu bertemu dokter singapur, yah, banyak banget dokternya
mungkin ada 20 lebih yang dari singapur, ada yang mirip sharul khan, ada mirip
PSV yang nyanyi ganggam stel, ada yang mirip penyanyi/boyband dari korea( saya
gak kenal nama2 boyband karna saya gak suka), ada mirip fabregas dan ada juga mirip bandit film kunfu
cina yang telapak budha (kayanya profesornya) he… wah, pantesan biaya
transplantasi mahal dokternya banyak,
biaya transportasinya aja berapa? Gak mungkin naek angkot ke Jakarta, trus
penginapan untuk mereka berapa? Gak mungkin tinggal di kos2an rame2. Trus biaya
mereka berapa? mereka tenaga ahli, mereka bukan tamatan SD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar