Saya lulus SMA
langsung melanjutkan kuliah di universitas swasta di Jakarta jurusan DIII
keperawatan, sebenarnya saya tidak mau jadi perawat, tapi ibu saya menyuruh
saya kuliah keperawatan, cita-cita saya dari kecil karna sering nemanin orang
tua nonton sinetron saya bercita-cita kerja dikantoran gedung bertingkat
memakai dasi, saya sempat niat berhenti kuliah, karna saya mikirin ibu saya yang
hanya bekerja sebagai pedagang keliling dan ayah saya hanya bekerja serabutan,
saya tidak mau mengecewakan ibu saya, kuliah saya juga tidak berjalana mulus,
perjuangan juga lumayan susah, saya minjam uang sama teman2, saya juga pernah
tidak makan, dan paling sering makan mie melulu, paling saya ingat perjuangan
kuliah, saya punya sahabat satu kost kami sempat tidak punya uang, saya punya
uang 6ribu sahabat saya punya uang 4 ribu, kita beli nasi goreng satu, kita makan sama2.
Tahun 2009 saya
lulus kuliah dengan nilai pas2an, saya langsung ikut test CPNS di Bangka
tengah, Alhamdulillah saya di terima berkat doa ibu saya, saya ditetapkan di
puskesmas Lubuk Besar, saya bekerja mulai maret 2010, saya bekerja pegang IGD.
Ya merawat pasien yang gawat darurat.
Tahun
2011 di puskesmas ada perubahan kabinet, saya gak tau nama kabinet apaan,
mungkin kabinet bersatu puskesmas, saya pegang program surveilans, cikungunya,
filariasis dan DBD, ya kalau pegang program ini gak ada santainya beda sama
pegang UGD yang bisa santai kalau gak ada pasien, program yang saya pegang ini
laporannya paling banyak dari program lain, ada laporan mingguan dan laporan
bulanan, harus ada kerja sama antara teman2, dan saya lebih banyak di
lapangan.mungkin saya lebih tau dari kepala puskesmas masalah yang terjadi di
kawasan tempat kerja.
Pekerjaan
saya dilapangan sangat banyak, kalau ada kematian bayi dan maternal saya
langsung ke lapangan, ada kasus DBD, CAMPAK, atau penyakit menular yang bisa
KLB saya juga harus kelapangan, Saya langsung survey penyelidikan epidemiologi,
dan saya langsung bikin laporan dan penatalaksanaannya seperti kasus DBD
berdasarkan hasil survey penyelidikan epidemiologi tindakan bisa penebaran
larvasida, penyuluhan PJB dan foging dan kasus2 lain2nya. Kalau dilapangan
mungkin bisa lebih dari jam kerja, mungkin saya lebih dari jokowi belusukannya.
Pekerjaannya banyak apalagi kreatif belum bantu teman2 program lain seperti
pemeriksaan nak disekolah dll.
Anak
saya sakit saya mulai berat melakukan tugas kerja, saya kasi teman saya
sebagian program, dan saya merasa tidak enak sama teman2 dan kepala puskesmas
karena saya sering tidak masuk (cuti) karena merujuk anak saya berobat di
Jakarta, saya mengerti pekerjaan saya tidak seperti dulu, ya sampai saya ada
yang tidak mengenakan hati, saya diminta untuk kirim surat cuti dulu baru
berangkat ke Jakarta, kata dia kan saya punya saudara kan bisa saudara
mengantar istri dan anak saya, kalau gak nyusul kalau sudah ada surat cuti dan
dia bilang disini kamu punya tanggung jawab, ya kalau anak saya dalam keadaan
stabil,ini kalau anak saya BAB atau muntah darah, dari bulan November 2013
keadaan ryu mulai tidak baik sering BAB dan muntah darah, apa saya harus nunggu surat cuti dulu, ya saya
agak gak seneng, saya tanya bagian kepegawaian dinas, saya tanya, emangnya
selama ini saya ada masalah dengan cuti saya, kata bagian kepegawaian tidak ada
masalah, nah, berarti hanya dia yang bermasalah. Padahal satu tempat kerja,
seharusnya seperti keluarga, saya merasa di jatuhin sama dia didepan semua
teman kerja saya, padahal saya menghormati dia, selalu minta izin sama dia dan
mengasi tau sama dia kalau saya berangkat ke Jakarta.
Sebenernya saya mengerti dengan
semua ini, apa yang orang rasa tidak mungkin sebesar apa yang saya rasakan,
karna saya yang mengalaminya, saya yakin banyak yang berpikir negative apa yang
saya alami dan tidak mengerti apa yang saya rasakan dan keadaan saya.
Saya juga melanjutkan kuliah S1 Keperawatan di unuversitas swasta di bangka dengan biaya sendiri , saya sudah melalui 3 semeter, tinggal nyusun diskrifsi, uang sudah banyak saya keluarkan untuk kuliah, dikarenakan anak saya sakit, jadi saya cuti kuliah.
Saya juga melanjutkan kuliah S1 Keperawatan di unuversitas swasta di bangka dengan biaya sendiri , saya sudah melalui 3 semeter, tinggal nyusun diskrifsi, uang sudah banyak saya keluarkan untuk kuliah, dikarenakan anak saya sakit, jadi saya cuti kuliah.
Akhirnya saya mengajukan pindah
tugas sementara di Rumah singgah Bangka tengah di Jakarta dikarenakan anak saya
sudah mulai gawat keadaannya, sering muntah dan BAB darah. Bupati Bangka tengah
dan kepala dinas kesehatan sangat baik, surat permohonan saya ditanggapi, Alhamdulillah
mulai febuari 2014 sampai sekarang saya bekerja disini, sebagai perawat di
rumah singgah, pekerjaan saya mengantar pasien ke RS di Jakarta, mengajar tata
caranya, dan menurus yang lainya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar